Buku digital atau lebih dikenal dengan E-Book merupakan buku tanpa bentuk fisik dan biasanya diakses menggunakan desktop ataupun smartphone. Kebanyakan buku digital yang sering digunakan memiliki format data Portable Document Format (PDF) dan Elektronic Publication (EPub).
Menerbitkan buku digital merupakan pilihan terbaik untuk saat-saat seperti ini, karena prosesnya yang bisa dibilang lebih singkat dan tidak harus menunggu proses cetak yang cukup memakan waktu, anggaran biaya yang terbilang murah dan pemasaran serta penjualan yang mudah menjadikan buku digital salah satu pilihan terbaik untuk menerbitkan sebuah buku.
Namun prosesnya tidak hanya sekedar menuliskan naskan buku dan mengirimkan naskah tersebut ke penerbit saja loh, Sahabat MOCO, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan buku digital ini. Kira-kira apa saja ya? Yuk, kita bahas!
Pertama perhatikan tata letak sampul, daftar isi, konten isi hingga penempatan gambar. Berbeda dengan buku-buku konvensional, pembuatan buku digital ini lebih berfokus kepada tata letak konten isi dari buku itu sendiri. Mengapa? Karena buku digital ini nantinya akan diakses tidak hanya melalui satu jenis perangkat saja, namun berbagai jenis perangkat sehingga tata letak menjadi hal yang cukup penting disini.
Selanjutnya berikan bookmark atau pembatas buku. Hal ini menjadi pembeda yang cukup jelas antara buku konvensional dan buku digital. Pada buku digital para pembaca bisa dimanjakan dengan kemudahan mencari Bab atau sub-bab yang mereka inginkan dengan cepat tanpa harus membalik halaman. Dengan menyematkan bookmark pada buku digital pembaca bisa langsung berpindah ke halaman yang mereka inginkan.
Tidak hanya itu, buku digital juga memiliki beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh setiap penulis loh, diantaranya adalah tidak perlu menggunakan garis serta warna pra-cetak, frameĀ atau halaman yang banyak namun tidak dilakukan grouping sehingga file akan menjadi berantakan nantinya, setiap lembar kerja tidak berisikan dua halaman serta pastikan ukuran sampul tidak lebih kecil ukurannya daripada halaman isi.
Setelah semua hal tadi telah diperhatikan maka selanjutnya penulis bisa mencari penerbit. Tidak hanya buku konvensional saja yang membutuhkan penerbit namun buku digital juga membutuhkan sebuah penerbit untuk melaakukan pendaftaran ISBN atau pada buku digital ini lebih kepada E-ISBN dan pendaftaran hak cipta.
Peran penerbit disini tidak berhenti sampai disitu saja, namun penerbit juga bisa membantu untuk melakukan pemasaran dan penyematan Digital Right Management (DRM). DRM merupakan sebuah system yang bertugas untuk mengontrol akses bagi pembaca agar buku yang telah diterbitkan tidak diperbanyak secara illegal. setelah semuhal tadi telah selesai maka penerbit dan penulis bisa menentukan harga jual untuk buku digital tersebut.
Langkah terakhir adalah menerbitkan buku yang telah selesai. Sama halnya dengan buku konvensioanl, buku digital juga diterbitkan. Namnun buku digital ini lebih menggandalkan marketplace yang telah tersedia di internet.
Nah, Sahabat MOCO itu adalah hal-hal yang harus kalian ketahui sebelum membuat sebuah buku digital. Semoga dapat bermanfaan dan menumbuhkan semangat Sahabat MOCO untuk berkaya!